Rabu, 15 Juni 2011

Outbound Remaja Jakarta Barat


DPD LDII Jakarta Barat bersama-sama dengan Yayasan Cinta Alam Indonesia (CAI) Perwakilan Wilayah Jakarta Barat Kebon Jeruk bekerja sama dengan Sekolah Alam LANTABUR, pada tanggal 11-12 Juni 2011 lalu, alhamdulillah telah berhasil mengadakan kegiatan Outbound Remaja dalam rangka mewujudkan 3 Target Keberhasilan Generasi Muda. Kegiatan perkemahan pembinaan remaja ini dilakasanakan di Bumi Perkemahan Puncak Simun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tingginya antusiasme terhadap acara ini ditandai dengan besarnya jumlah peserta, yaitu 126 orang muda dan mudi yang tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta Barat, namun turut diikuti pula peserta dari Jakarta Utara, Tangerang, dan Bogor. Acara yang berlangsung dari Sabtu pagi hingga Minggu sore ini berisi rangkaian kegiatan pembinaan karakter remaja. Mereka diajak mengikuti dinamika kelompok alam terbuka, belajar mandiri dengan membangun rumah alam, menyiapkan hidangan ala dapur alam, hingga merasakan tantangan ekstrim wahana ‘flying fox’ dari atas bukit sepanjang 120 m. Alhamdulillah semua acara dapat berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Semoga Allah paring menjadi generasi penerus Islami yang faqih, berkahlaqul karimah, dan mandiri. Amiiin.

Rabu, 08 Juni 2011

DETAIL KEGIATAN OUTBOUND REMAJA JAKARTA BARAT



· Nama Kegiatan

Outbond Remaja Jakarta Barat

· Fasilitator

Sekolah Alam LANTABUR (SAL)

· Biaya

Rp 100.000/ peserta

· Peralatan Pribadi

Tiap peserta supaya membawa:

1. Alat sholat

2. Alat mandi

3. Alat makan

4. Pakaian ganti

5. Baju olahraga

6. Sepatu olahraga

7. Jas hujan/ raincoat

8. Ponco

9. Obat-obatan pribadi

10. Senter

11. Bekal sarapan pagi

· Waktu

Hari : Sabtu-Minggu

Tanggal : 11-12 Juni 2011

· Tempat

Bumi Perkemahan Puncak Simun, CIANJUR

· Teknis Pemberangkatan

Untuk menghindari hambatan lalu-lintas, pemberangkatan massal seluruh peserta menggunakan kendaraan truk TNI berkap yang disediakan Daerah akan dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 06.00 WIB. Bagi peserta yang ingin lebih mudah, dipersilakan menginap pada hari Jumat malam Sabtu di Kebon Jeruk. Peserta yang menginap di Kebon Jeruk akan disediakan tempat oleh pengurus. Bagi peserta yang tidak menginap tetap sangat ditekankan agar bisa tepat waktu hadir di Kebon Jeruk.

· Susunan Acara*

Stlh Subuh – 06:00 ® Daftar ulang peserta

06:00 – 09:00 ® Perjalanan menuju lokasi

09:00 – 11:00 ® Persiapan acara, pembacaan tatib, pembentukan kelompok

11:00 – 12:00 ® Nasehat pembuka acara

12:00 – 13:00 ® ISHOMA

13.00 – 18.00 ® Fun Games : “Dinamika Kelompok Alam Terbuka”

18.00 – 19.00 ® ISHOMA

19.00 – 22.00 ® Keakraban Api Unggun

22.00 – 05.30 ® Istirahat + Ibadah Malam

05.30 – 07.00 ® Olahraga Pagi

07.00 – 08.00 ® Sarapan

08.00 – 12.00 ® Teamwalk dan Bermain Wahana yg ada

07.00 – 08.00 ® Refleksi Kegiatan

12.00 – 13.00 ® ISHOMA

13:00 – 13:30 ® Persiapan pulang, pesan kesan

13:30 – 14:00 ® Penutup acara, pemberian cinderamata

14:00 – selesai ® Kembali ke Jakarta

*susunan acara dapat berubah

***

Sabtu, 21 Mei 2011

Outbound: Bermain tapi Bukan Main-Main


Apa yang terlintas dalam pikiranmu saat mendengar kata “outbound”? Bermain, refreshing, jalan-jalan di alam? Ya, outbound memang merupakan suatu aktivitas luar ruangan yang menyenangkan. Biasanya, metode outbound yang dilakukan sifatnya fun alias mengasyikkan. Bertempat di luar ruangan atau alam, para peserta akan diajak berpetualang dan bermain. Eits, jangan salah! Ini bukan sekadar permainan. Di balik permainan itu ternyata ada begitu banyak manfaat yang bisa kita petik untuk dijadikan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.


Sejarah

Outbound sendiri telah ada sejak tahun 1941. Teknik ini dikenalkan oleh tokoh pendidik dari Jerman bernama Kurt Hahn. Saat itu, ia merasa prihatin terhadap para pelaut muda di Inggris yang kemampuannya kalah jauh dibandingkan dengan pelaut senior. Bayangkan bila pelaut muda itu akan menggantikan (regenerasi) para pelaut senior? Tentunya, kemampuan pelaut-pelaut yang ada akan mengalami kemunduran secara signifikan. Sayangnya, untuk menjadikan mereka pelaut andal dibutuhkan waktu yang sangat lama. Karena itulah Kurt Hahn membuat metode baru untuk mendidik para pelaut muda tersebut. Metode itu disebut outward bound.

Outward bound merupakan program pelatihan bagi peserta yang dimaksudkan untuk mengenali potensi diri masing-masing. Pelatihan ini dilakukan dengan cara memberikan studi kasus dan simulasi[i] dari beragam permasalahan yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Lalu, apa yang terjadi? Ternyata, setelah mengikuti pelatihan ini, kualitas sumber daya manusia (SDM) para peserta terbukti mengalami peningkatan.

Kesuksesan itu membuat metode pelatihan outward bound menjadi terkenal dan berkembang di penjuru dunia termasuk Indonesia. Sejak tahun 1990, berdirilah Outward Bound International di Jawa Timur. Kemudian, perusahaan lain yang memberikan pelatihan serupa juga ikut membuka cabangnya. Masyarakat Indonesia menyebut pelatihan ini menjadi “outbound” untuk memudahkan pelafalan.


Pengalaman dan Praktik

Namanya juga out (luar), aktivitas outbound tentunya berlokasi di luar ruangan. Memang tidak harus selalu di luar ruangan. Akan tetapi, pelatihan di luar ruangan digunakan bukan sekadar memberikan aneka permainan yang lebih menyenangkan daripada dilakukan di dalam ruangan. Ada maksud tertentu pemilihan lokasi ini. Jangankan orang dewasa, anak-anak juga lebih menyukai pelatihan dan permainan di luar ruangan atau alam. Bagi orang dewasa, di dalam ruangan lebih terkesan formal dan hal itu bisa menghambat proses berpikir seseorang. Sebaliknya, berada di luar ruangan akan terasa lebih santai sekaligus sebagai sarana refreshing. Permainan dan pelatihan yang dilakukan di alam pun lebih banyak macamnya. Lebih dari itu, praktik langsung dalam kegiatan outbound akan memberikan kemajuan peserta untuk mengatasi permasalahan yang ada. Mereka diajak mengatasi masalah dengan pengalaman. Bukankah guru terbaik adalah pengalaman?

Beragam Manfaat

Sekilas, peserta outbound akan diajak bermain secara berkelompok. Misalnya, naik jembatan gantung atau jembatan tali, flying fox, pencarian jejak, dan sebagainya. Mungkin, banyak peserta yang tak sadar bahwa permainan itu bukanlah main-main biasa. Di balik permainan yang diberikan ternyata memiliki berbagai manfaat tersirat di dalamnya. Ini bukanlah permainan yang memberikan manfaat layaknya saat kita berolahraga. Lebih dari itu! Peserta tidak hanya diajak untuk melatih fisik, tetapi juga emosi dan kemampuan berpikir (intelektual) mereka. Bahkan, tak jarang perusahaan outbound memakai bantuan psikolog dalam menyusun kurikulum atau program pelatihan mereka.

Para peserta dibagi dalam kelompok dan diberikan suatu tantangan permainan. Tentunya, tantangan itu tidak akan selesai tanpa adanya kerja sama tim. Kelompok itu tidak akan berhasil bila masing-masing peserta tidak mau diajak kompak. Dengan adanya kerja sama dan rasa senasib sepenanggungan maka rasa solidaritas pun akan muncul dengan sendirinya. Mereka juga diajak menumbuhkan rasa percaya diri, keberanian, bersosialisasi, dan keakraban. Karenanya, pelatihan outbound ini banyak digunakan oleh para karyawan dalam satu perusahaan.

Dalam dunia kerja, mungkin peserta banyak yang tidak akrab dengan teman satu kantornya. Misalnya, hanya mengenal wajah dan nama saja atau terpisah jarak antara senior dan junior. Nah, di kelompok itulah peserta akan berbaur, tidak peduli dia senior ataupun junior. Mereka akan lebih akrab dan kompak bahkan saat kembali ke kantor sekalipun. Tentunya hal itu akan membuat kinerja di perusahaan tersebut lebih baik.

Adapun beberapa manfaat dari melakukan kegiatan outbound baik jenis petualangan maupun permainan antara lain sebagai berikut.

  • Kepercayaan diri (self confidence)
  • Komunikasi efektif (effective communication)
  • Pengembangan tim (team building)
  • Pemecahan masalah (problem solving)
  • Kepemimpinan (leadership)
  • Kerja sama tim
  • Konsentrasi
  • Kejujuran/sportivitas.

Pada dasarnya, pelatihan outbound memiliki 4 tahapan yang dilakukan agar tujuan kegiatan ini dapat tercapai. Keempat tahapan itu adalah sebagai berikut.

1. Pembentukan pengalaman/experience

Pada tahap ini peserta diajak bermain bersama peserta lain. Ini adalah satu bentuk pemberian pengalaman secara langsung yang tujuannya menciptakan pengalaman yang sifatnya fisikal, pengalaman intelektual, dan pengalaman emosional.

2. Perenungan pengalaman/reflect

Setelah bermain, peserta diajak merenungi kegiatan outbound yang dilakukannya. Apa yang dirasakan para peserta setelah melakukan permainan atau petualangan baik secara fisik, intelektual, maupun emosional.

3. Pembentukan konsep/form concept

Tahap ini bisa disebut juga tahap pencarian makna. Dari pengalaman yang didapat, peserta kemudian mencari makna apa yang terkandung dalam kegiatan pelatihan tersebut. Pengalaman apa yang didapat peserta dari suatu permainan tersebut. Apa arti permainan itu bagi kehidupan pribadi maupun hubungan dengan orang lain. Misalnya, bila dikaitkan dalam dunia kerja, situasi kerja bagaimana yang menggambarkan pengalaman yang didapat dari permainan itu.

4. Pengujian konsep/test concept

Dalam tahap ini, peserta diajak merenungi dan mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah terbentuk pada tahap 3 dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, hingga dunia kerjanya.

Tidak hanya dalam dunia kerja kita membutuhkan pelatihan outbound. Di kehidupan berjamaah, ternyata outbound juga amatlah penting. Mungkin, beberapa teman-teman sering mendengar bahwa jamaah memerlukan sikap kerja sama yang baik dan kekompakan. Nah, di pelatihan outbound, kita bisa praktik langsung bagaimana sikap kompak dan kerja sama begitu penting. Dengan praktik dan memiliki pengalaman ini, diharapkan peserta bisa merealisasikan sendiri dalam kesehariannya, bisa di lingkungan keluarga, masyarakat, dunia kerja, atau berjamaah.

[i] Simulasi: metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.

Selasa, 17 Mei 2011

PESERTA DAN RUNDOWN



Pendaftaran terbuka untuk pengurus dan kader Yayasan CAI serta kalangan remaja secara umum, dilakukan melalui link ini: http://outbondjb.blogspot.com/p/formulir-pendaftaran-outbond-jakarta.html.

Jumlah kuota peserta max 200 orang

Rundown Acara :

Stlh Subuh – 06:00 ® Daftar ulang peserta

06:00 – 09:00 ® Perjalanan menuju lokasi

09:00 – 11:00 ® Persiapan acara, pembacaan tatib, pembentukan kelompok

11:00 – 12:00 ® Nasehat pembuka acara

12:00 – 13:00 ® ISHOMA

13.00 – 18.00 ® Fun Games : “Dinamika Kelompok Alam Terbuka”

18.00 – 19.00 ® ISHOMA

19.00 – 22.00 ® Keakraban Api Unggun

22.00 – 05.30 ® Istirahat + Ibadah Malam

05.30 – 07.00 ® Olahraga Pagi

07.00 – 08.00 ® Sarapan

08.00 – 12.00 ® Teamwalk dan Bermain Wahana yg ada

07.00 – 08.00 ® Refleksi Kegiatan

12.00 – 13.00 ® ISHOMA

13:00 – 13:30 ® Persiapan pulang, pesan kesan

13:30 – 14:00 ® Penutup acara, pemberian cinderamata

14:00 – selesai ® Kembali ke Jakarta

*susunan kegiatan dapat berubah

Jumat, 13 Mei 2011

BENTUK DAN TEMA KEGIATAN


Bentuk dari kegiatan ini adalah Sekolah Alam yang di kemas dalam kegiatan outbond sebagai bentuk kaderisasi formal dalam organisasi yang mengambil tema “Meneguhkan Komitmen Kebersamaan dalam Mengembangkan Organisasi”

Hari : Sabtu – Minggu

Tanggal : 11 – 12 Juni 2011

Tempat : Bumi Perkemahan Puncak Simun, BOGOR, Jawa Barat

MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dari kegiatan ini adalah sebagai upaya dan proses penataan generasi / pemuda dengan menumbuhkan jiwa-jiwa intelektual organik untuk menyamakan gagasan, menguatkan ikatan emosional atau kedaerahan dan memberikan kesepemahaman frame perjuangan. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini yaitu:


a. Proses kaderisasi dan regenerasi organisasi

b. Menumbuhkan kesadaran diri dan semangat perjuangan, kebersamaan dan kemandirian

c. Sharing gagasan dan pengembangan potensi, pemikiran dan wacana kader

PENDAHULUAN

Sebuah keharusan bagi sebuah institusi baik yang bersifat sosial maupun profit yaitu kesadaran akan visi dan misi lembaga yang kemudian dari hal tersebut di harapkan tumbuh loyalitas baik pada tingkatan pelaksana organisasi maupun obyek yang di geluti organisasi tersebut.


Hal yang paling dasar dari pemahaman di atas adalah indoktrinasi, yang dalam wilayah proses dan prosesi harus ada kejelasan konsep memproses dan berproses. Dari landasan filosofisnya, Tahapan perjuangan dan tujuan atau target. Ketika hal tersebut sudah jelas maka kemudian yang harus dilakukan adalah menanamkan ideologi diatas sebagai sebuah ikatan dan kekuatan dalam beberapa proses, dengan kata lain harus ada sebuah sistematisasi prosesi generasi dan regenerasi.


Berangkat dari hal tersebut, maka kami merasa perlu untuk memulai dan menata generasi khususnya pemuda yang ada di Jakarta Barat dengan harapan supaya lebih terarah dalam berproses baik sebagai pelajar/mahasiswa atau sebagai Generasi Jakarta Barat. Untuk itu sebagai sebuah langkah awal, guna meneguhkan komitmen kedaerahan, komitmen perjuangan dan komitmen menuntut kesungguhan dalam menuntut ilmu, kami Yayasan CAI Perwakilan Wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat akan mengadakan agenda yang kami maksudkan untuk meneguhkan kembali semangat kebersamaan, kedaerahan dan berorganisasi sebagai salah satu proses informal untuk pendewasaan generasi dan penguatan kapasitas generasi dengan harapan mereka dapat survive di segala kondisi.